Senin, 29 November 2010

PROSEDUR PENYELAMAN

SKALA LATIHAN PERAIRAN TERBUKA

Compiled By Nurdiana@ScubaDiver.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it



1. PRA PENYELAMAN

· Buatlah Dive Planning

- tentukan tujuan penyelaman (LPT skala Dive Training)

- tentukan lamanya penyelaman (ABT)

- tentukan kedalaman yang akan ditempuh (usahakan tidak melebihi 20 meter, perhatikan kondisi tim. Dianjurkan untuk berada batas aman tanpa Dekompresi yaitu 15 meter sampai 20 meter).

- tentukan titik entry dan titik exit penyelaman, situasikan dengan keadaan alam. Sebagai contoh apabila entry dari dermaga dan exit dari tempat yang sama maka usahakan mengetahui titik pusat orientasi sebagai patokan. Jika kondisi mengharuskan dijemput oleh kapal (exit dari tempat yang berbeda) usahakan mendekati tubir/orientasikan untuk mendekati ke tempat yang aman, dan pastikan membawa diver below.

· Persiapan tim

- penyetingan alat dilakukan sendiri oleh anggota tim, dan pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk itu maka lakukan kroscek alat oleh individu yang akan melakukan penyelaman (kondisi, kesiapannya).

- Beberapa tindakan yang dimungkinkan terjadi pada penyelaman (wajib diketahui oleh seluruh tim).



1. Kondisi darurat (anggota tim ada yang tidak bisa turun karena faktor tidak bisa equalizing atau kepanikan saat turun).

· Pada saat tim membentuk formasi saat turun dan salah satu anggota tim ada yang mengalami gangguan maka tim dengan leader tetap turun sedangkan anggota yang bermasalah di temani budy nya, usahakan jangan sampai lepas. Posisi sweaper harus berada paling akhir (waktu turun), setelah sweaper tahu kondisi anggota tim ada yang bermasalah maka ambil tindakan untuk segera menangani anggota tersebut sedangkan pasangannya tetap turun mengikuti tim sambil membawa diver below yang diterima dari sweaper, dengan catatan tim berkumpul dalam satu kelompok tidak berjalan dan dalam kondisi menunggu; serta sweaper benar-benar pasti telah menangani anggota yang bermasalah itu.

· Dalam kondisi yang parah, anggota tim dibantu oleh sweaper mengatasi gangguan yang ada dan apabila tidak memungkinkan untuk mengikuti tim(turun menyelam) maka sweaper mengambil tindakan untuk membawa anggota yang bermasalah keatas. Di permukaan pastikan ada helper yang menangani, jika memungkinkan anggota yang bermasalah dibawa ke pulau dengan didampingi helper.

· Setelah melakukan tindakan tersebut sweaper kembali turun bergabung dengan tim dan memberi informasi kepada leader. Diver below kembali dipegang oleh sweaper dan anggota yang budy nya bermasalah secara kondisional bisa dipasangkan dengan pasangan yang lain.

2. Kondisi darurat dengan banyak anggota tim yang mengalami gangguan saat turun.

· Dalam kondisi seperti ini maka leader membantu anggota yang bermasalah sedangkan tim yang lainnya tetap turun dan pastikan tidak berpisah (membentuk formasi) dan tidak berjalan, atau pada kondisi yang memungkinkan menunggu didalam kolom air dan membawa diver below yang diterima dari sweaper. Kondisi ini prosedur penanganannya sama dengan poin ke-1 diatas.

3. Masalah khusus yang kemungkinan akan dialami saat menyelam.

· Apabila O ring ada yang meletus pada salah satu anggota tim, maka komunikasikan dengan budy nya dan jangan panik. Bila kondisi memungkinkan lakukan budy breathing dengan mengecek cadangan udara yang dimiliki oleh pasangan yang bermasalah tadi. Lakukan komunikasi pada leader atau sweaper, dan pastikan leader mengetahui keadaan ini. Leader mengambil tindakan untuk mengecek kembali cadangan udara tiap anggota tim dan bila tidak memungkinkan untuk meneruskan penyelaman segera akhiri penyelaman.

· Apabila kondisi ada anggota yang bermasalah dengan maskernya (masker selalu berembun), maka posisi anggota yang bermasalah dan pasangannya ditempatkan dibelakang leader supaya leader dapat dengan mudah mengontrol kecepatan kayuhan dan mengawasi tim. Dan pada kondisi yang parah segera akhiri penyelaman.

- Lakukan deco stop saat naik ke permukaaan. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memegang benda yang statis, maka bergandengan tanganlah setiap anggota tim dengan leader sebagai pusat formasi(lingkaran) pada kedalaman yang ditentukan. Hal ini berlaku juga saat kondisi berarus kencang. Posisi sweaper berada paling akhir dan mengawasi keadaan tim yang ada diatasnya (yang sedang melakukan deco stop) dan pastikan kelengkapan anggota tim. Bila terjadi sesuatu hal maka segera komunikasikan pada leader dan anggota tim tetap membentuk formasi.

· Penjelasan tujuan penyelaman

· Lakukan kroscek alat dan kelengkapan (sabuk pemberat skin dive dan scuba set) antar budy saat sebelum masuk ke permukaan air ataupun setelah dipermukaan air.

· Pastikan leader mengetahui kondisi alat yang akan dipakai.



1. PENYELAMAN
* Berdoalah sebelum melakukan penyelaman
* Cek ulang keadaan alat dan kelangkapan tiap anggota tim, leader bertugas untuk mengecek kesiapan semua itu.
* Catatlah udara yang dibawa oleh setiap anggota tim.
* Masker dikalungkan pada leher untuk menjaga hilang saat terkena ombak.
* Cek second stage tiap anggota tim dan pastikan kran tabung terbuka.
* Apabila second stage macet tidak keluar udara tapi kondisi kran terbuka maka lakukan peniupan pada bagian tersebut.
* Apabila ada udara keluar dari sambungan bagian antara selang dengan DPG maka tutup kran terlebih dahulu lalu kemudian tekan bagian selang dan DPG tersebut kemudian buka kembali kran.
* Hal pokok yang harus dikuasai oleh seorang leader :

- Orientasikan medan dengan mencari titik patokan dimana akan mulai penyelaman dan kemana arah yang akan dituju.

- Lengkapi diri dengan jam

- Lengkapi diri dengan alat komunikasi(contoh besi yang bisa dipukulkan pada tabung saat kondisi tertentu yang telah disepakati)

- Tidak berjalan terlalu cepat, kondisikan dengan keadaan tim.

- Setiap 10-15 meter jarak perjalanan, cek kondisi tim(kelengkapan anggota) tanpa harus berhenti, cukup dengan melihat kea rah belakang saja.

- Setiap 50 meter perjalanan cek tim (baik kondisi udara maupun peralatannya)

- Asumsikan satu kayuhan adalah satu meter (1 kayuh=1 meter)

- Berpatokan pada dive planning

- Lakukan deco stop saat naik ke permukaan, dengan mencari benda statis atau pada kondisi tertentu dapat dengan memegang tali diver below.

- Pastikan anggota naik dengan menggunakan kayuhan fins dan bukan dengan mengembungkan BC.

- Pertahankan formasi dalam tim (lingkaran).

- Lakukan pengecekan kelengkapan tim dan kondisi anggota tim apakah ada yang terluka atau tidak saat dipermukaan baik sebelum maupun setelah penyelaman.

- Catatlah banyaknya udara dalam tabung pada tiap anggota tim sebelum penyelaman dan setelah penyelaman

- Saat berombak posisikan anggota tim untuk membelakangi ombak dan membentuk formasi berbanjar pada saat dipermukaan setelah penyelaman (pada situasional).

- Posisikan tim dalam formasi (lingkaran) untuk mempermudah pengawasan tim

· Beberapa hal yang harus dikuasai seorang sweaper :

- Posisi saat turun sweaper berada paling akhir dengan mengawasi keadaan anggota tim.

- Segala sesuatu hal komunikasikan dengan leader terutama pada kondisi trouble pada anggota.

- Membawa diver below

- Pada saat naik posisi naik paling akhir dengan mengawasi keadaan tim dari bawah (kelengkapan dan keadaannya)

- Lengkapi diri dengan alat komunikasi.

· Lakukan penyelaman sesuai dengan dive planning



1. PASCA PENYELAMAN

· Tiba di dermaga/kapal tim berikutnya yang akan memakai alat tersebut mengetahui kondisi alat sebagai laporan pada leader.

· Segala kerusakan alat dilaporkan pada seksi peralatan dan diketahui siapa yang memakai alat tersebut.

· Pertukaran alat dilakukan dipermukaan air bila kondisi memungkinkan (udara masih cukup untuk penyelaman selanjutnya).

· Pertukaran alat diawasi oleh leader dan sweaper yang akan dan telah menyelam.

· Keberadaan alat menjadi tanggung jawab yang memakai, apabila tim berikutnya belum menerima alat maka jangan meninggalkan alat tersebut

· Pemakaian alat dilakukan ditempat yang aman dari terumbu karang.

· Pergantian alat dimulai dengan melepas weight belt lalu diserahkan pada tim selanjutnya dengan posisi memegang bagian ekor sabuk dan bukan bagian kepalanya, dengan dibantu oleh tim yang selesai menyelam.

· Pada kondisis tertentu alat dapat disimpan didermaga dengan ditutupi terpal agar terlindung dari panas dan diawasi.

· Saat kondisi harus exit di kapal maka pada kondisi normal (tidak berombak) tim merapat ke kapal dan satu persatu melepas alat sesuai dengan prosedur diatas dengan dibantu 2-3 orang dari atas kapal dengan mengecek keadaan alat yang diterima dari tim yang selesai menyelam.

· Urutan dalam melepas alat dapat dimulai dari weight belt kemudian masker dan fins baru kemudian scuba.

· Saat kondisi berombak, helper dari kapal melempar tali kearah tim setelah itu berusaha mendekati kapal dengan berpergangan pada tali dan lakukan prosedur seperti pada kondisi normal.

· Posisi leader dan sweaper paling akhir

· Saat kondisi kapal jalan, maka jauhi propeller kapal.

· Helper mengecek ulang alat yang diterima satu persatu dari tim yang selesai menyelam.

· Setelah tiba di pulau, tim yang selesai menyelam dibantu untuk membawa alat yang telah dipakai oleh tim yang lain yang hendak menyelam.

· Usahakan tim yang telah menyelam disediakan minuman dan makanan.

· Lakukan evaluasi dan berikan konsekuensi atas segala yang diluar dari dive planning (aturan yang disepakati).

· Atur alat dengan posisi yang rapi dan tidak berantakan.

· Istirahat dengan secukupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar